Penulis : Sephia Tri Cahyaning; di review oleh Cintya Ayu Permatasari, S.Gz, RD
Sumber : www.healthline.com
Buah naga adalah salah satu buah yang cukup populer dan digemari di Indonesia. Buah yang merupakan keluarga Cactaceae ini memiliki bentuk, rasa dan penampakan yang unik sehingga sering dikonsumsi baik secara langsung maupun dalam bentuk olahan seperti jus, salad maupun sup buah. Tidak hanya itu, buah yang berasal dari Meksiko Selatan ini juga terkenal kaya akan antioksidan. Hal ini tampak dari warnanya yang mencolok. Warna tersebut berasal dari zat pigmen yang terkandung di dalamnya, yaitu Antosianin. Selain Antosianin, buah naga juga mengandung Betalain dan Flavonoid yang berguna untuk kesehatan jantung dan otak. Namun tahukah Anda? Rupanya kulit buah naga juga terbukti secara ilmiah mampu menurunkan kadar kolesterol dalam darah.
Seperti yang kita ketahui, kulit buah naga jarang dimanfaatkan dan sebagian besar dibuang sebagai limbah. Padahal, kandungan antioksidan pada kulit buah naga justru lebih besar daripada daging buahnya. Menariknya, kulit buah naga juga memiliki aktivitas antimikroba alami dan total fenol yang tinggi.(Manihuruk et al., 2017). Sehingga, tidak hanya berfungsi sebagai zat pigmen dan antioksidan, kulit buah naga juga memiliki sifat pengawet alami. Kulit buah naga juga memiliki kalium, kalsium dan magnesium yang cukup tinggi.(Journal & Basic, 2016). Kalium diketahui berfungsi sebagai sistem saraf, kalsium berfungsi untuk pembentukan tulang, dan magnesium berfungsi untuk mengatur gula darah serta berperan dalam metabolisme energi dan sintesis protein.
Sumber : www.indozone.com
Dari banyak penelitian yang sudah dilakukan menunjukkan bahwa buah naga merupakan buah yang berkhasiat tinggi, dilihat dari kadar serat dan antioksidannya. Dikutip dari jurnal yang diterbitkan oleh tim mahasiswa Fakultas Pendidikan Matematika & Ilmu Pengetahuan Alam UPI Bandung membuktikan bahwa Antosianin dan antioksidan serta fitokimia yang terkandung dalam buah naga dapat menurunkan kadar LDL serta kolesterol total secara signifikan pada tikus uji coba.(Hernawati et al., 2018). Selain itu dalam penelitian lain juga disebutkan bahwa kadar serat dalam kulit buah naga juga dapat membantu mengontrol kadar kolesterol pada penderita overweight.(Fairudz & Nisa, 2015). Kulit buah naga juga diketahui memiliki kandungan pektin dan betasianin yang cukup tinggi.(Jamilah et al., 2011)
Mekanisme penurunan kadar kolesterol dengan konsumsi kulit buah naga adalah karena Antosianin yang terkandung di dalamnya mampu menghambat cholesteryl ester transfer protein (CETP) sehingga tidak ada pertukaran antara HDL cholesterol ester dan LDL. Proses ini meningkatkan hidrolisis lemak oleh enzim lipase dan trigliserida akan dikeluarkan bersama feses, sehingga kadar trigliserida menurun.(Werdiningsih & Suhartati, 2018)
Hal inilah yang menjadi nilai tambah dari kulit buah naga. Dengan segudang manfaat yang dimilikinya, tentu sangat disayangkan apabila kulit buah naga dibuang begitu saja. Kandungan gizi, tinggi serat dan tinggi antioksidan tersebut sangat bermanfaat untuk menurunkan kolesterol darah. Dengan potensi tersebut, kulit buah naga dapat menjadi terobosan baru sebagai pangan fungsional, khususnya bagi penderita hiperkolesterolemia. Dengan pemanfaatan buah naga secara maksimal, diharapkan dapat memberi manfaat secara sosial-ekonomi serta lingkungan.
Daftar Pustaka :
- https://www.healthline.com/nutrition/dragon-fruit#benefits diakses pada 23 Juli 2020 21:57 WIB
- https://www.indozone.com diakses pada 2 agustus 2020 19:35 WIB
- Fairudz, A., & Nisa, K. (2015). Pengaruh Serat Pangan terhadap Kadar Kolesterol Penderita Overweight. Jurnal Majority, 4(8), 121–126.
- Hernawati, Setiawan, N. a., Shintawati, R., & Priyandoko, D. (2018). The role of red dragon fruit peel (Hylocereus polyrhizus) to improvement blood lipid levels of hyperlipidaemia male mice. Journal of Physics: Conference Series, 1013(1). https://doi.org/10.1088/1742-6596/1013/1/012167
- Jamilah, B., Shu, C. E., Kharidah, M., Dzulkifly, M. a., & Noranizan, a. (2011). Physico-chemical characteristics of red pitaya (Hylocereus polyrhizus) peel. International Food Research Journal, 18(1), 279–286.
- Journal, A., & Basic, O. F. (2016). Antioxidant and Mineral Content of Pitaya Peel Extract obtained using Microwave Assisted Extraction (MAE). Australian Journal of Basic and Applied Sciences, 10(17 (Special)), 63–68.
- Manihuruk, F. M., Suryati, T., & Arief, I. I. (2017). Effectiveness of the red dragon fruit (Hylocereus polyrhizus) peel extract as the colorant, antioxidant, and antimicrobial on beef sausage. Media Peternakan, 40(1), 47–54. https://doi.org/10.5398/medpet.2017.40.1.47
- Werdiningsih, W., & Suhartati, S. (2018). Effects of Red Pitaya (Hylocereus polyrhizus) on Lipid Profile of Male White Rats (Rattus norvegicus) Receiving High Fat Diet. Folia Medica Indonesiana, 54(1), 16. https://doi.org/10.20473/fmi.v54i1.8046
Tentang Penulis :
Sephia Tri Cahyaning
Mahasiswa Gizi Poltekkes Kemenkes Surabaya
No responses yet