Penulis: Lady Nubailah Wahdah; direview oleh Fildzah Auliaul Haq, SKM.
Ringkasan
Jantung adalah organ penting penyusun tubuh manusia yang berfungsi sebagai alat pemompa darah untuk dialirkan ke seluruh tubuh. Penyakit jantung diakibatkan hilangnya kemampuan jantung untuk berfungsi dengan normal secara terus menerus. Beberapa faktor penyebab penyakit jantung ialah pola hidup yang tidak sehat, konsumsi makanan tinggi lemak, atau merupakan komplikasi dari penyakit sebelumnya seperti diabetes dan obesitas. Tujuan diet penyakit jantung adalah mengurangi beban kerja jantung, menormalkan berat badan, memenuhi kebutuhan gizi penderita, mencegah dan mengurangi cairan tubuh serta mengurangi resiko penyumbatan pembuluh darah. Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam penatalaksanaan diet penyakit jantung, yaitu energi dan protein cukup, rendah kolestrol, pembatasan asupan pada lemak jenuh dan penggunaan garam, konsumsi makanan yang mudah untuk dicerna, hindari sayuran dan buah yang mengandung gas, serat dan cairan cukup, serta perhatikan proses pengolahan bahan makanan
Jantung adalah salah satu organ penting penyusun tubuh manusia. Fungsi jantung sendiri adalah sebagai alat pemompa darah untuk dialirkan ke seluruh tubuh, di mana darah memiliki fungsi untuk membawa oksigen dan sari makanan yang dibutuhkan untuk metabolisme tubuh. Melihat fungsinya yang vital, maka penting untuk menjaga Kesehatan jantung, salah satu caranya adalah dengan mengonsumsi makanan yang baik. Lalu, makanan apa yang dianjurkan bagi orang yang memiliki risiko penyakit jantung atau pasien pengidap penyakit jantung agar tidak terjadi kompikasi lebih lanjut?
Apa itu Penyakit Jantung?
Penyakit jantung terjadi akibat proses berkelanjutan, jantung secara berangsur kehilangan kemampuannya untuk melakukan fungsinya secara normal. Beberapa faktor penyebab penyakit jantung selain karena keturunan adalah karena pola hidup yang tidak sehat dan pola konsumsi tinggi lemak, terutama lemak jenuh yang dapat menyebabkan penyumbatan dan penyempitan pembuluh darah. Selain itu, penyakit jantung juga dapat diakibatkan penyakit lain seperti diabetes dan obesitas. Penyakit jantung menjadi akut apabila disertai dengan infeksi, gagal jantung, kondisi setelah infark miokard (serangan jantung), dan setelah operasi jantung.
Penatalaksanaan Diet Penyakit Jantung
Diet merupakan makanan yang ditentukan dan dikendalikan untuk tujuan tertentu, sehingga jumlah dan frekuensi makanannya pun diatur dan dikendalikan sedemikian rupa agar tujuan diet yang diinginkan tercapai. Tujuan diet penyakit jantung adalah mengurangi beban kerja jantung, menormalkan berat badan, memenuhi kebutuhan gizi penderita, mencegah dan mengurangi cairan tubuh, serta mengurangi risiko penyumbatan pembuluh darah. Berikut ini beberapa hal yang harus diperhatikan dalam penatalaksanaan diet penyakit jantung, yaitu:
- Makanan mengandung energi yang cukup untuk mempertahankan berat badan. Bagi yang terlalu gemuk, batasi jumlah asupan karbohidrat. Contoh sumber karbohidrat: beras, roti, mie, kentang, bihun, biskuit, tepung-tepungan, gula dan sebagainya.
- Cukupi kebutuhan protein sebanyak 10-15% dari total kebutuhan energi serta penuhi kebutuhan vitamin dan mineral.
- Batasi konsumsi bahan makanan yang mengandung lemak jenuh dan konsumsi bahan makanan rendah kolestrol. Pilihlah daging tanpa lemak, ikan segar, ayam rendah lemak, dan bahan makanan yang mengandung lemak tak jenuh.
- Batasi penggunaan garam (menjadi 2-3 g/hari) bila ada tekanan darah tinggi (hipertensi) dan edema
- Konsumsi makanan yang mudah untuk dicerna seperti nasi tim, bubur nasi, atau makanan lain yang lunak.
- Hindari sayuran yang mengandung gas, seperti kol, lobak, dan nangka muda karena dapat menyebabkan sesak napas dan nyeri dada.
- Konsumsi buah-buahan segar, dan hindari konsumsi buah-buahan yang mengandung gas, seperti durian dan nangka.
- Konsumsi serat yang cukup untuk menghindari konstipasi.
- Cukupi kebutuhan cairan perhari, kurang lebih sekitar 2 liter atau sesuai dengan kebutuhan.
- Perhatikan proses pengolahan bahan makanan, yaitu dengan mengukus, membakar, menumis dengan minyak sedikit, merebus, menggoreng dengan wajan yang tidak lengket agar tidak mebutuhkan minyak yang banyak. Saat menggoreng bisa menggunakan selain minyak kelapa sawit seperti minyak zaitun atau VCO (Virgin Coconut Oil / Minyak Kelapa Murni).
Daftar Pustaka
- Diani, I Gusti. A. P., Cholissodin I., & Suprapto. (2017). Optimasi Komposisi Bahan Makanan bagi Pasien Rawat Jalan Penyakit Jantung dengan Menggunakan Algoritme Particle Swarm Optimization (PSO). Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer, 1, 1385-1394.
- Khazanah, W., Mulyani, N. S., Ramadhaniah, & Rahma, C. S. N. Konsumsi Natrium, Lemak Jenuh dan Serat Berhubungan dengan Kejadian Penyakit Jantung Koroner di Rumah Sakit dr. Zainoel Abidin, Banda Aceh. Jurnal Kesehatan, 7, 40-44.
- Humas, Putra. 2018. Penatalaksanaan Diet Pada Penyakit Jantung. Jakarta: RSUP Persahabatan Tersedia di https://rsuppersahabatan.co.id/berita/read/penatalaksanaan-diet-pada-penyakit-jantung diakses pada tanggal 10/08/2020
- Ferdiaz, Nikita Yulia. 2019. Diet Jantung Sehat, Bukan Untuk Penderita Penyakit Jantung Saja!. Tersedia di https://health.grid.id/read/351687396/diet-jantung-sehat-bukan-untuk-penderita-penyakit-jantung-saja?page=all diakses pada tanggal 10/08/2020
- P2PTM Kemenkes RI. 2018. Diet pada Jantung Koroner – Bagian pertama Teredia di http://p2ptm.kemkes.go.id/infographic-p2ptm/hipertensi/diet-pada-jantung-koroner-bagian-pertama diakses pada tanggal 10/08/2020
Tentang Penulis:
Lady Nubailah Wahdah
Mahasiswa Pendidikan Kesejahteraan Keluarga, Program Studi S1 Gizi Universitas Negeri Surabaya
No responses yet